Jumat, 06 Januari 2012

Agar Baterai HT Awet

Bagaimana Perlakukan Baterai HandyTalky/ Radio Komunikasi Agar Lebih Awet
Baterai adalah alat yang vital dalam sebuah alat komunikasi, karena saat dilapangan jika kemudian baterai drop alias habis maka komunikasi akan terganggu, ini ada beberapa tips yang bagus untuk mitra Senkom agar baterai bisa lebih awet dan tahan lama.
Baterai NiCD
Baterai NiCD (Nickel Cadmium) terbuat dari campuran nikel dan cadmium,diproduksi pertama pada tahun 1946,kelebihan baterai ini ialah memiliki tegangan yang stabil, kelemahannya ialah baterai jenis ini memiliki memori effect,yaitu efek kristalisasi pada baterai jika tidak digunakan dalam waktu lama.
Sesuai dengan ukuran dan kapasitasnya, proses pengisian ulangnya pun cukup merepotkan. Misalnya, pengisian ulang harus dilakukan pada saat dayanya benar – benar habis. Karena baterai NiCD memiliki memory effect, semangkin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian belum kosong benar
Cara Merawat: Untuk baterai baru harus dicharge slama 12jam,untuk selanjutnya baterai harus dicharge saat baterai benar- benar habis.
Baterai NiMH
Baterai NiMH (Nickel-Metal Hydrade) dikembangkan tahun 1980,merupakan pengembangan dari baterai NiCD. Baterai ini tidak menggunakan campuran senyawa kimia jadi tidak berbahaya bagi lingkungan,tapi jangan pernah membuang baterai ini sembarangan ya. Kapasitas baterai NiMH 3 kali lebih besar dari NiCD,tapi NiMH memiliki penurunan energi lebih besar,yaitu 30% per bulan.
Baterai isi ulang ini masih memiliki memory effect namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel ketimbang jenis NiCD.
Gambaran singkat memory effect itu sendiri sebagai berikut: jika setiap saat Anda mengisi baterai hanya sebesar 60%, maka suatu saat baterai akan lupa bahwa masih ada ruang sebesar 40% yang belum terisi. Baterai akan menganggap 60% adalah 100% alias baterai terisi penuh. Rugi bukan? Namun efek memori tersebut hanya terjadi pada tipe baterai lama seperti NiCad dan NiMH.
Untuk pengisian ulang NIMH tak perlu menunggu benar – benar habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat abis. Namun hal ini akan berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuanya akan normal lagi
Cara Merawat: Untuk baterai lama,usahakan mengisi baterai dalam keadaan kosong. Untuk baterai baru,usahakan charge baterai selama 12jam,selanjutnya lakukan pengisian baterai sampai penuh,kemudian tunggu sekitar 20menit,kemudian cabut charge. Jangan sampai baterai panas berlebih karena akan membuat baterai cepat rusak .
Baterai Li-ion
Baterai Lithium Ion ditemukan tahun 1960,baterai ini paling banyak digunakan pada handphone saat ini,baterai ini memiliki bentuk yang ringan,kapasitas penyimpan energi yang baik,rasio penurunan energi yang kecil sekitar 5% per bulan,dan tidak memiliki memory effect.
Ketimbang kedua generasi sebelumnya, tipe ini tak lagi memiliki memory effect. Jadi anda bisa mengisi ulangnya tanpa menunggu baterai abis. Baterai li-lon memiliki “life cycle”( siklus hidup ) yang lebih pendek. Bahkan apabila di-charge berlebihan baterai lithium ion akan menurunkan kemampuanya, ketimbang NiCD atau NiMH.
Cara Merawat: Untuk baterai baru,charge sampai penuh,setelah itu lepas charge,seterusnya langsung cabut charger saat baterai full,jika terlalu lama maka akan merusak kemampuan penyimpan energinya
Baterai Li-Po
Baterai Lithium Polymer dikembangkan tahun 1996,menggunakan bahan polymer maka baterai ini mudah rusak ketika ditekan dan terjatuh,baterai ini memiliki kapasitas penyimpanan energi 20% lebih besar dari li-ion.
Ini generasi paling baru baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan , keunggulanya di atas baterai Li-lon. Untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh beda dengan lithium lon. Namun penangananya harus ekstra hati-hati. Mengingat sifatnya yang “liquit” dengan tekanan yang cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah. Kelemahan Li-po justru mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan sampai menunggu peralatan elektronik (HP / HT / radio) mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika peralatan elektronik memberikan peringatan baterai lemah, langsung diisi ulang. Jika tidak, peralatan elektronik (HP / HT / radio) akan susah untuk diaktifkan karena baterai belum pulih sepenuhnya.
Cara Merawat: Pada dasarnya cara merawatnya sama seperti cara merawat baterai Li-ion,jadi tidak ada trik khusus.

Rabu, 04 Januari 2012

PANDUAN PASANG KABEL USB


PANDUAN PASANG KABEL USB

Red: + 5V / Voltage + / VCC Merah: + 5V / Tegangan + / VCC
White: D - / Data - / USB - Putih: D - / data - / USB -
Green: D + / Data + / USB + Hijau: D + / Data + / USB +
Black: GND / Voltage - / Ground Hitam: GND / Tegangan - / Ground
Black: S-GND / Over Current / Shielding Hitam: S-GND / Over Current / Perisai
The S-GND wire is fatter and can be easily recognized. Kawat S-GND adalah gemuk dan dapat dengan mudah dikenali. The connection of S-GND wire to the header pin is optional. Sambungan dari S-GND kabel ke pin header opsional.

HEADER CONNECTION GUIDES PANDUAN KONEKSI HEADER

Diagram 1: On most motherboards, the USB header/pin-out consists of 9 pins arranged in 2 rows, which allows for 2 USB connections (ie USB1 and USB2). Diagram 1: Pada kebanyakan motherboard, header USB / pin-out terdiri dari 9 pin disusun dalam 2 baris, yang memungkinkan untuk 2 koneksi USB (yaitu USB1 dan USB2). Normally, the pins for USB1 and USB2 are in seperate rows. Biasanya, pin untuk USB1 dan USB2 berada di baris terpisah.
Diagram 2: Simply plug the connector onto the 5-pins row, and make sure that the pin assignments and wire assignments are matched correctly. Diagram 2: Cukup colokkan konektor ke baris 5-pin, dan pastikan bahwa tugas dan tugas pin kawat dicocokkan dengan benar.
Diagram 3: Alternatively, you can plug the connector onto the 4-pins row, and leave the S-GND wire unconnected. Diagram 3: Atau, Anda bisa pasang konektor ke baris 4-pin, dan meninggalkan kabel S-GND tersambung.
You might have to rearrange the wires to match with the pin assignments, or change the header connector if necessary, depending on the layout of the USB header. Anda mungkin harus mengatur ulang kabel untuk mencocokkan dengan penugasan pin, atau mengubah konektor header jika diperlukan, tergantung pada tata letak header USB.
On some motherboards, there is a NC pin in the USB header. Pada beberapa motherboard, ada pin NC di header USB. You can connect the S-GND wire onto this pin. Anda dapat menghubungkan kabel S-GND ke pin ini. NC simply means "no connection" and NC pin is an "empty" pin. NC hanya berarti "tidak ada hubungannya" dan NC pin adalah "kosong" pin.
2X5 PINS HEADER 2x5 PIN HEADER
Refer to the diagram below, for 2x5 pins header, simply plug the connector onto one row of the pins, and always make sure that pin assignments and wire assignments are matched correctly. Lihat diagram di bawah ini, untuk header 2x5 pin, cukup pasang konektor ke satu baris dari pin, dan selalu pastikan bahwa pin tugas dan tugas kawat dicocokkan dengan benar. You might have to
rearrange the wires if necessary. Anda mungkin harus mengatur ulang kabel jika perlu.
2X4 PINS HEADER 2x4 PIN HEADER
Refer to the diagram below, for 2x4 pins header, simply plug the connector onto one row of the pins. Lihat diagram di bawah ini, untuk header 2x4 pin, cukup pasang konektor ke satu baris dari pin. Please note that there is no S-GND pin in this header. Harap dicatat bahwa tidak ada S-GND pin di header ini. You can leave the S-GND wire unconnected. Anda dapat meninggalkan kawat S-GND tersambung. You might have to
rearrange the wires if necessary, in such that the wire assignments and pins assignments are matched correctly. Anda mungkin harus mengatur ulang kabel jika perlu, sedemikian bahwa tugas kawat dan tugas pin yang cocok dengan benar.

ACTIVE PINS NOT IN THE SAME ROW PIN AKTIF TIDAK SAMA DALAM ROW

On some motherboards, the 4 active pins are not located in the same row, as shown in the example below: Pada beberapa motherboard, 4 pin aktif tidak terletak di baris yang sama, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini:
To connect to this type of USB header, you need to change the header connector to 2x5. Untuk terhubung ke jenis header USB, Anda perlu mengubah konektor header ke 2x5. Simply rearrange the wires within the 2x5 connector to match with the pin assignments. Cukup mengatur ulang kabel dalam konektor 2x5 untuk mencocokkan dengan penugasan pin. If the green wire is connected to the USB2+ pin, the white wire must be connected to the USB2- pin. Jika kabel hijau dihubungkan ke USB2 + pin, kawat putih harus terhubung ke pin-USB2. The red wire can be connected to any +5V pin, and the black (GND) wire to any GND pin. Kabel merah dapat dihubungkan ke +5 V pin, dan hitam (GND) kawat ke GND pin. If there is no S-GND pin provided, you can leave the S-GND wire unconnected. Jika tidak ada S-GND pin yang disediakan, Anda dapat meninggalkan kawat S-GND tersambung.

Cara memasang kabel USB front dan audio depan


Ini sekedar informasi dari saya, sedikit banget tetapi mudah-mudahan bisa berguna bagi anda semuanya. Memasang FRONT USB/AUDIO adalah pekerjaan yang mudah-tetapi perlu ketelitian karena dampak dari “salah colok” kabel pada pin di Motherboard bisa berakibat lumayan buruk,…
Kalau salah pasang pada USB akan mengakibatkan “flashdisk” yang dicolok di USB depan akan rusak, mouse pun tidak berfungsi, dan bila dicolokkan dalam jangka waktu lama akan membuat kabel terbakar dan mobo rusak (tapi yang ini jarang terjadi). Kita tahu di USB ada VCC (5V), terus D- (tegangan -), D+(tegangan+) dan Ground(G), tidak boleh polar (kutub) nya terbalik, sebab ia bekerja di arus DC (arus rata).
Yang paling sering dijumpai, warna kabel adalah VCC = merah (orange), D- = putih(kuning),D+ =hijau(biru), dan Ground = hitam. Tetapi ada juga yang berwarna lain biasanya satu warna tetapi ditandai dengan VCC,D-,D+ dan Ground,….
Kabar baiknya casing sekarang, sudah diplot dan dipasang USB dan AUDIO, dengan jenis azalia/AC97 bukan yang settingan HIGH DEFINITION (HD),sehingga tidak perlu lagi memikirkan pin-pin yang akan dipasang, tinggal colok begitu saja.
Dan posting ini akan membantu anda pada terutama pada pemasangan front USB dan AUDIO pada casing yang belum di setting/plot yang tinggal colok, dimana kabel-kabelnya masih tersebar menjadi bagian-bagian yang harus dicolokkan satu persatu.
Perhatikan gambar berikut ini:
Ini adalah gambar Front_USB. Lihat pula gambar ini untuk Front_AUDIO, Azalia AC97
Keterangan :
Bila audio depan tidak dipasang “umumnya” ada dua bagian yang dijumper yaitu R-out dengan R-in dan L-Out dengan L-in, karena pada motherboard lama bila tidak “dijumper’ soundnya tidak akan bunyi sekalipun drivernya telah terisi/ada. Tetapi pada motherboard yang terbaru jumper tidak diperlukan dan sound tetap bunyi.
Catatan lain :
Ada dibeberapa casing yang tidak tersedia kabel R-in dan L-in nya, bila yang dicolok hanya R-out dan L-out nya (khusus pada mobo lama), maka tidak bisa sound depan dan belakang bunyi secara bersamaan atau malah hanya sound depan saja yang bisa berfungsi (output sound belakang tidak bunyi), dan kalau demikian adanya kita bisa mengakalinya dengan memberi jumper R-in dan L-in, dengan cara digabungkan R-out dan R-in dengan sebuah kabel, demikian juga L-out dan L-in, sehingga susunan kabelnya menjadi standar yang berlaku untuk azalia/AC97 yakni, mic, mic power/bias, ground, R-out, R-in, L-out dan L-in.
Saran saya adalah agar kita sangat hati-hati dalam memasang dan mengecek ulang susunan kabel F_USB dan F_AUDIO karena kalau salah pasang berakibat “fatal” terbakarnya USB flashdisk atau chipset USB dan Chipset Audio nya.
Untuk pengetesan USB depan sebaiknya memakai mouse terlebih dahulu, bila mousenya menyala berarti ada powernya dan bila mouse jalan berarti benar susunannya, dan untuk mengetes audio gunakan earphone agar “feedback” nya tidak terlalu besar, yang membuat rusak biasanya kesalahan memasang mic/mic power,…